BANDUNG- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan menurunkan angka stunting guna menyiapkan generasi penerus berkualitas, mampu bersaing dan sehat. Demikian disampaikan Wakil Gubenur Jabar Uu Ruzhanul Ulum dalam acara ‘Monitoring Evaluasi Aksi Stunting Menggali Potensi Corporate Social Responsibility (CSR) Menuju Jabar Zero New Stunting’ di Balaikota Cirebon, Selasa (13/6/2023).
Adapun upaya yang dilakukan, salah satunya dengan menguatkan dukungan dari perusahaan melalui program CSR di kawasan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan).
“Masalah stunting bukan hanya tugas satu dinas, tetapi juga tugas keseluruhan dinas yang ada di kabupaten/kota. Saya ingin semua bergerak bersama berupaya menurunkan angka stunting di Jabar,” kata Uu.
Harus ada kolaborasi dan sinergi antara Pemprov, kabupaten/kota serta swasta melalui CSR. Melalui TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) ini mari bergabung semua guna mewujudkan zero stunting di Jawa Barat.
Kepala Bappeda Jabar Iendra Sofyan mengatakan, kegiatan monitoring evaluasi ini sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, yang dalam pelaksanaannya dibutuhkan kolaborasi antara pemda dengan perusahaan-perusahaan melalui CSR.
“Nantinya akan menghasilkan komitmen percepatan penurunan stunting Provinsi Jabar berupa kesepakatan dan rencana tindak lanjut monitoring evaluasi aksi stunting ,” kata Iendra. Berkaitan dengan Undang-undang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD), bagi hasil pendapatan keuangan akan terbagi menjadi kabupaten/kota lebih besar dibanding provinsi. Pihaknya berharap anggaran itu bisa dimanfaatkan, salah satunya untuk penurunan stunting.
(Mels)