BANDUNG- Pemprov Jabar meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Pengawasan Koperasi Digital (Singakota) di Hari Koperasi ke 76 tingkat Jabar di Meikarta, Kabupaten Bekasi, Kamis (27/7/2023). Aplikasi digital ini dibuat untuk mengawasi koperasi hasil inovasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat. Singakota terintegrasi dengan portal layanan administrasi Pemprov Jabar, yakni Smart Jabar.
Dengan hanya satu kali login, berbagai layanan dapat diakses aparatur sipil negara di Pemdaprov Jabar. Singakota juga sudah terintegrasi dengan Online Data Sistem (ODS) Kementerian Koperasi dan UKM RI sehingga data koperasi terbarui secara real-time. Aplikasi Singakota telah mendapat Hak Cipta Kekayaan Intelektual (Haki) dari Kementerian Hukum dan HAM RI.
Plh. Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, tantangan koperasi saat ini adalah pengelolaan mencakup kelembagaan dan usaha koperasi. Sisi kelembagaan koperasi berkutat pada kualitas SDM koperasi, pemahaman legalitas koperasi, dan kepatuhan penerapan regulasi perkoperasian. Sedangkan sisi usaha koperasi yaitu penerapan teknologi dalam menjalankan usaha, akses pembiayaan dan pemasaran koperasi.
Saat ini, kata Uu, koperasi membutuhkan lebih banyak anggota dari kalangan muda sebagai bagian dari transisi koperasi ke arah yang lebih modern. Penggunaan teknologi digital akan sangat mudah dikembangkan pada koperasi jika milenial dan generasi Z aktif di dunia koperasi.
“Para pengurus koperasi harus bisa merekrut anak muda (sebagai anggota),” kata Uu.
Anak muda, kata dia,cenderung memiliki dedikasi tinggi pada sesuatu yang diminati. Untuk itu minat anak muda untuk berkoperasi perlu terus ditumbuhkan. Di sisi lain, peran pelaku koperasi senior yang kaya pengalaman dan bijak dalam mengambil keputusan, tidak boleh diabaikan.
“Kalau dikolaborasikan antara anak muda dan orang tua, insyaallah koperasi akan kuat,” kata dia.
Pemprov Jabar mendukung pencatatan koperasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM melalui program Pendataan Lengkap Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah. Pendataan terpadu, kata dia, memudahkan dalam mengembangkan koperasi dan UMKM agar lebih berkualitas, tajam, dan tepat sasaran.
Sementara itu, Asisten Deputi Kelembagaan dan Tata Kelola Koperasi Kementerian Koperasi dan UKM Suparyono mengatakan, pemerintah pusat saat ini tengah mengupayakan transformasi koperasi melalui pengembangan koperasi modern.
“Salah satunya ditandai pergeseran koperasi mulai berinovasi sehingga daya saing terwujud integrasi usaha hulu hilir dengan pelibatan kemitraan para pihak,” kata Suparyono.
Melalui inovasi, katanya, pengelolaan koperasi akan lebih baik. Sedangkan kolaborasi menjadikan upaya lebih berdaya, sehingga modenisasi koperasi yang lebih kontibutif dan kompetitif dapat berjalan cepat.
Plt. Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, Hari Koperasi Nasional yang jatuh tiap 12 Juli diharapkan memotivasi dan menjadi momentum kebangkitan koperasi demi kesejahteraan masyarakat.
(Mels)