CIANJUR,- Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Tom Maskun mendorong kepada pemerintah daerah untuk lebih serius dalam melakukan studi mengenai mitigasi bencana di wilayah Cianjur.
Hal ini perlu dilakukan mengingat ancaman bencana alam yang kerap terjadi seperti banjir, tanah longsor, dan bencana alam lainnya.
“Dengan mitigasi bencana kita bisa melakukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengurangi atau mencegah dampak buruk dari bencana alam dan Pelestarian Lingkungan,” kata Tom Maskun.
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Barat ini mengatakan ratusan warga terdampak banjir di Kabupaten Cianjur, terus meningkat.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, hingga kini tercatat sebanyak 888 jiwa terpaksa mengungsi. Saat ini para pengungsi tersebar di 11 kecamatan, yaitu Pagelaran, Tanggeung, Pasirkuda, Cibinong, Agrabinta, Leles, Takokak, Kadupandak, Sindangbarang, Sukanagara, dan Pagelaran.
Tom mengatakan bahwa salah satu penyebab utama meningkatnya frekuensi dan intensitas bencana di Cianjur adalah adanya kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pembukaan lahan secara tidak terkendali, serta kegiatan penambangan yang merusak ekosistem alami.
“Ketika hutan-hutan yang berfungsi sebagai penahan air dan pengatur aliran sungai hilang, maka potensi terjadinya bencana seperti banjir, pergerakan tanah, dan longsor pun semakin besar,” kata Tom.
Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk melakukan mitigasi bencana secara komprehensif, dimulai dari hulu hingga hilir.
Mitigasi yang dimaksud, kata Tom, bukan hanya pembangunan infrastruktur pengendalian bencana, seperti bendungan atau penguat tebing, tetapi juga perlu melibatkan perbaikan pengelolaan lingkungan, termasuk rehabilitasi hutan dan penghijauan daerah-daerah yang rawan bencana.
“Selain itu, upaya mitigasi bencana bukan hanya tanggung jawab pemda saja, tetapi juga harus melibatkan seluruh elemen masyarakat, sehingga tercipta kesadaran kolektif untuk menjaga dan melestarikan alam,” pungkasnya.
Bencana yang melanda Kabupaten Cianjur mengakibatkan terputusnya beberapa titik jalan utama, termasuk Jalan Raya Tanggeung-Sukanagara, Jalan Pasir Kuda, dan akses menuju Desa Sukamaju di Kecamatan Tanggeung.
Kondisi ini sempat menghambat mobilisasi peralatan dan tim lapangan, namun dengan dukungan TNI, Basarnas, dan pemerintah setempat, akses sementara berhasil dibuka untuk mempercepat proses pemulihan. (adv)