Realisasi Investasi di Jabar Mencapai 685 T

Bagikan Artikel

BANDUNG: Lima tahun kepemimpinan Gubernur Jabar Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, realisasi investasi baik dalam negeri dan luar negeri mencapai Rp685,35 trilyun.

Adapun rinciannya, yakni investasi tahun 2018 sebesar Rp116,96 trilyun, tahun 2019 sebesar Rp116,96 trilyun, dan tahun 2020 mencapai Rp120,43 trilyun. Kemudian pada tahun 2021 sebesar Rp136,14 trilyun dan tahun 2022 mencapai Rp174,6 trilyun.

Investasi tahun 2020 sempat turun karena pandemi COVID-19. Namun kembali rebound pada 2021, investasi ke Jabar kembali menggeliat dan menjadi nomor satu secara nasional setiap tahunnya dalam lima tahun terakhir.

Investasi dipastikan semakin moncer tahun 2023 ini. Meski baru berjalan setengah tahun, realisasi investasi di Jabar sudah mencapai Rp103,6 trilyun atau separuh lebih dari target investasi yang dicanangkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, yakni sebesar Rp188 trilyun.

Jika terealisasi, maka nilai investasi hingga akhir kepemimpinan Gubernur Jabar Ridwan Kamil tahun 2023 ini dapat mencapai hampir Rp875 trilyun.

Kepala DPMPTSP Jabar Nining Yuliastiani menyatakan optimistis target investasi pada tahun ini akan tercapai seperti tahun-tahun sebelumnya. Berbagai upaya sudah disiapkan sejak awal tahun untuk mencapai target investasi senilai Rp188 trilyun itu.

Salah satunya melalui ajang West Java Investment Summit (WJIS), yang pada tahun ini bakal dilaksanakan 9 Agustus 2023 hasil kerja sama Pemerintah Provinsi Jabar dengan Bank Indonesia.

Nining mengungkapkan, secara historis selama periode tahun 2018-2022 capaian realisasi investasi secara konsisten melampaui target yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM RI) dan berturut-turut menempati peringkat satu nasional.

“Melihat perkembangan pemulihan perekonomian Jawa Barat tentunya kami optimis tahun 2023 capaian realisasi dapat kembali memenuhi target nasional dan mempertahankan reputasi Jawa Barat dengan capaian realisasi investasi tertinggi di Indonesia,” kata Nining dalam
Jabar Punya Informasi (JAPRI) di Aula Timur Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (7/8/2023).

BACA JUGA  Salat Idul Adha di Al Jabbar, Emil Sebut Ekonomi Umat Meningkat

Peluang investasi di Jawa Barat terus bertumbuh didukung oleh berbagai keunggulan yang ditawarkan melalui iklim investasi yang kondusif, konektivitas infrastruktur terbaik, produktivitas tenaga kerja yang tinggi, potensi pasar yang besar, extensive supply chain serta pelayanan terbaik.

Pada WJIS 2023, proyek-proyek yang akan ditawarkan merupakan proyek yang telah memenuhi persyaratan ready to offer , yakni 10 proyek dengan total nilai investasi lebih dari Rp70 trilyun.

Dari 10 proyek yang ditawarkan itu antara lain Special Economic Zone of Lido Bogor, Electric Motorcycle Industry for Electric Vehicles, dan industri roda pesawat di kawasan Metropolitan Rebana.

“Pak Gubernur rajin door to door , terakhir ke Cina. Beberapa investor dari China dipastikan akan datang di WJIS untuk ikut melihat potensi yang ditawarkan,” kata Nining.

Deputy Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Bambang Pramono menambahkan, tahun 2023 merupakan event WJIS ke-5, di mana tahun 2023 WJIS mengusung tema ‘Invest in Sustainable Growth’ yang berfokus kepada empat isu utama, yakni hilirisasi, energi baru
terbarukan, vocational education , dan new investment area .

“Tema tersebut menunjukkan perhatian kami bersama Pemprov Jabar terhadap penggalian potensi dan promosi investasi pada sektor-sektor tersebut, yang tak hanya ditujukkan untuk mengakselerasi pertumbuhan nilai investasi, namun juga peningkatan kualitas investasi yang berdampak luas kepada masyarakat,” tutur Bambang.

Berbeda dengan pelaksanaan WJIS sebelumnya, selain promosi investasi, pada WJIS 2023, sejalan dengan keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023 juga diselenggarakan pararel event WJIS dalam bentuk ASEAN Lecture Series.

(LIN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *