Pekan Kebudayaan Daerah Jawa Barat 2024, Harmoni Keberagaman 3 Wilayah Budaya  

Bagikan Artikel

SUKABUMI – Sebagai kegiatan di penghujung tahun 2014, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan event akbar Pekan Kebudayaan Daerah.

Kali ini kegiatan dilaksanakan di Taman Kota Lapang Merdeka, Kota Sukabumi, Minggu 15 Desember 2024 lalu.

Acara yang dibuka secara langsung oleh Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, menjadi sarana bagi masyarakat untuk mengenali budaya-budaya Jawa Barat, baik dari zona Melayu-Betawi, Sunda Priangan, dan Kacirebonan.

Selain itu, Pekan Kebudayaan Daerah jadi bukti nyata upaya Pemprov Jabar melestarikan budaya dari 27 kabupaten/kota, khususnya yang sudah berstatus Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Nasional.

“Jawa Barat adalah rumah bagi beragam kebudayaan yang telah diwariskan oleh leluhur kita. Keberagaman ini bukan sekadar perbedaan, melainkan sebuah kekayaan yang harus kita jaga dan lestarikan,” kata Pj Gubernur.

“Saya harap, melalui kegiatan ini akan banyak lagi anak-anak muda yang mengenali dan mendalami kebudayaan daerah. Tentunya ini sangat penting untuk pembangunan daerah ke depan,” tambahnya.

Kegiatan ini sukses menarik perhatian ribuan masyarakat dari Kota Sukabumi dan sekitarnya.

Sebagai pembuka, tampil kolaborasi pertunjukan Tari Merak Sunda, Tari Topeng Cirebon, Tari Topeng Cisalak Depok, dan Surak Ibra Garut.

Pada kesempatan ini, Pj Gubernur Jawa Barat sekaligus memberikan sertifikat WBTb kepada Pj Walikota Sukabumi Kusmana Hartadji.

Acara kemudian dibuka secara simbolis dengan membunyikan Kolecer, salah satu permainan tradisional Jawa Barat.

Kegiatan turut diikuti Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar, Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Jabar Febiyani, serta jajaran Forkopimda.

“Pekan Kebudayaan Daerah Jawa Barat Tahun 2024 merupakan rangkaian kerja bidang kebudayaan Provinsi Jawa Barat di daerah, termasuk Kota Sukabumi. Kegiatan ini bertujuan mengolah inspirasi cemerlang dan kearifan lokal untuk menumbuhkan nilai budaya di masyarakat,” ucap Pj Walikota Sukabumi.

BACA JUGA  Bey Machmudin Pastikan Jabar Siap Lancarkan Arus Mudik Lebaran 2024

“Kegiatan ini selain menjadi wahana hiburan bagi masyarakat, juga membawa ruang kreativitas seni budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif karena menumbuhkan transaksi UMKM, memberdayakan seniman lokal, hingga meningkatkan partisipasi aktif generasi muda,” tuturnya.

Pekan Kebudayaan Daerah Jawa Barat 2024 dibagi ke dalam empat sesi. Pada sesi pagi, masyarakat dapat menyaksikan pertunjukan Calung, Seni Gekbreng, Rampak Kendang Anak, Tari Rayak-Rayak, Tari Kreasi Rereng Gunung Parang, dan Tari Kreasi Pajajaran.

Selain itu juga ada Tari Jaipong yang dibawakan secara khusus oleh siswa-siswi Sekolah Luar Biasa (SLB).

Pada sesi siang, kegiatan dilanjutkan dengan Dialog Budaya yang diikuti 400 pelajar SMA/SMK dari Kota Sukabumi. Sebagai narasumber, hadir tokoh budaya Jawa Barat yaitu Aat Soeratin, Marintan Sirait, serta Budi Dalton.

Di sore hari, terdapat penampilan Wayang Cilik dari Tim Wayang Ajen. Selanjutnya di malam hari, ada pertunjukan Rajah Kuring, Hadroh, Seni Boles, dan Wayang yang dibawakan oleh Ki Dalang Wawan Ajen.

Kabid Kebudayaan Disparbud. Jawa Barat Febiyani mengatakan,dalam Pekan Kebudayaan Daerah adalah diangkatnya isu lingkungan. Hal itu untuk menyikapi kondisi alam yang tidak baik baik saja.

Diharapkannya, masyarakat khususnya generasi muda sadar akan pentingnya untuk menjaga lingkungan.

“Hal ini di cerminkan dalam karya gerak tari yang berjudul Karma, Darmaloka, yang melibatkan sekitar 120 penampil yang berasal dari beberapa daerah di Jawa Barat, yang isisnya menggambarkan pentingnya untuk menjaga lingkungan agar terhindar dari marabahaya, dan semua berperan menjaganya,”ujarnya.

Febiyani menyampaikan konsep tersebut diinisiasi oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin, kemudian di pimpin oleh Kadisparbud Jabar. Sedangkan penyusun konsep adalah Kabid Kebudayaan Disparbud Jabar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *