ZALBI.ID: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) mengatkan bahwa sepanjang 2022, banyak capaian pembangunan di berbagai sektor. Tercatat ada 157 penghargaan diraih Pemprov Jabar. Hal itu sekaligus mencerminkan bahwa terdapat 157 perubahan. Demikian disampaikan Emil saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2022 dalam rapat paripurna DPRD Jabar, Senin (27/3/2023).
“LKPJ tahun 2022, pencapaian sangat banyak, lebih dari 150 penghargaan sepanjang tahun tersebut,” kata Emil.
Dia berharap semua pihak mensyukuri pencapaian yang diraih tersebut dengan tetap mengevaluasi kinerja yang masih kurang. Adapun 157 penghargaan itu terdiri dari 3 penghargaan tingkat internasional, 131 tingkat nasional, dan 23 penghargaan non pemerintah. Selain itu, Pemprov Jabar juga mendapatkan 22 sertifikasi nasional dan internasional.
Pencapaian pembangunan selama tahun 2022, kata dia, merupakan prestasi kolektif Pemprov Jabar dengan dukungan yang sangat kuat dari seluruh anggota DPRD Jabar.
“Kerja sama yang baik juga terjalin dengan pemerintah kabupaten/kota, dunia usaha, akademisi, dan seluruh masyarakat Jabar,” kata dia.
LKPJ 2022 disusun berdasarkan Permendagri Nomor 12 Tahun 2020 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah serta merupakan bentuk pertanggungjawaban Gubernur Jabar untuk tahun keempat pada RPJMD Provinsi Jabar 2018-2023.
Dalam laporannya, Emil mengungkapkan bahwa misi pertama capaian indikator kinerja utama daerah pemda ditunjukan melalui Indeks Kerukunan Umat Beragama sebesar 72,21 poin dan Indeks Demokrasi 79,7 poin.Pada misi kedua, capaian indikator kinerja utama daerah ditunjukan melalui persentase penduduk miskin Jabar sebesar 7,9 persen, tingkat pengangguran terbuka 8,3 persen, capaian usia harapan hidup 73,5 tahun.
Selain itu, Indeks Pembangunan Gender (IPG) 89,8 poin, capaian rata-rata lama sekolah 8,78 tahun, capaian harapan lama sekolah mencapai 12,62 tahun, Indeks Pembangunan Pemuda 47 poin, persentase kemajuan kebudayaan 30,36 persen, Indeks Ketenteraman dan Ketertiban 87,5 poin. Pada misi ketiga, capaian indikator kinerja utama daerah ditunjukkan melalui tingkat konektivitas antar wilayah mencapai 53,2 poin, konsumsi listrik 1.337,16 KWH per kapita, dan Indeks Desa Membangun 0,7529 poin.
Kemudian usulan pembentukan daerah otonomi baru sebanyak tiga usulan, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 64,66 poin, tingkat penurunan emisi gas rumah kaca mencapai 5,86 poin, persentase rumah tangga hunian layak sebesar 53,57 persen, Indeks Penggunaan Air 1,878 poin, dan Indeks Risiko Bencana 131,62 poin.
(LIN)