BANDUNG- Menjelang Idul Adha para juru sembelih diberi pelatihan cara menyembelih yang halal dan sehat serta manajemen kurban. Hal ini dilakukan untuk menjamin daging kurban yang akan dikonsumsi masyarakat betul-betul halal, berkualitas baik, serta terdistribusi merata dan tepat sasaran.
Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub) Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, juru sembelih perlu memerhatikan metode pemotongan hewan yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam agama Islam.
“Pelatihan ini bertujuan memastikan hewan disembelih dengan cara yang sesuai tuntunan agama dan aturan yang berlaku,” kata Uu saat membuka Pelatihan Juru Sembelih Halal dan Manajemen Kurban Terpadu di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Sabtu (10/6/2023).
Dia menekankan beberapa poin yang harus diperhatikan juru sembelih halal, yakni prinsip dasar dalam pemotongan hewan halal yang mencakup metode yang dianjurkan dalam agama untuk penyembelihan. Kemudian keahlian praktis, yakni pengetahuan dan keterampilan praktis dalam pemotongan hewan halal.
“Keahlian ini meliputi pemahaman tentang anatomi hewan, teknik pemotongan yang benar, serta bagaimana menghindari kesalahan yang memengaruhi kehalalal proses pemotongan,” kata dia.
Pihaknya sangat mendukung pelatihan sembelih halal. Dia berharap para peserta mampu menyerap ilmu dan pengalaman sehingga menambah wawasan serta kompetensi masing-masing. Terlebih kurban adalah ibadah sunnah muakad atau sangat dianjurkan bagi umat Islam yang memiliki kemampuan. Ibadah kurban juga memliki nilai ijtima’iyat atau kemasyarakatan, karena daging hewan yang disembelih dibagi- bagikan, terutama kepada kaum yang membutuhkan. Oleh karenanya ibadah kurban menjadi salah satu ibadah sosial.
(Mels)