BANDUNG. – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung langsung menindaklanjuti berbagai keluhan warga terkait persoalan banjir dan kerawanan lingkungan di Kelurahan Gumuruh, Kecamatan Batununggal.
Langkah cepat ini disampaikan setelah kegiatan Siskamling Siaga Bencana edisi ke-51, Jumat 12 November 2025.
Lurah Gumuruh, E. Sirojudin menjelaskan, forum Siskamling Siaga Bencana menjadi momentum warga untuk menyampaikan berbagai masalah kebencanaan, terutama terkait drainase dan banjir.
Salah satu wilayah dengan tingkat risiko tertinggi adalah RW 11, yang dalam dua tahun terakhir mengalami genangan akibat kapasitas drainase yang tidak lagi memadai.
“RW 11 memang menjadi prioritas karena salurannya sudah tidak mampu menampung debit air ketika hujan. Makanya Prakarsa 2025 di RW 11 seluruhnya difokuskan untuk pembangunan drainase baru,” ujar Sirojudin.
Selain RW 11, sejumlah RW lain juga menyampaikan kondisi serupa. Antara lain:
• RW 8 melaporkan banjir di kawasan sepadan sungai.
• RT 1 dan RT 3 RW 10 mengajukan keluhan terkait penyumbatan saluran yang menyebabkan genangan.
• RW 12 juga terdampak banjir, namun berdasarkan survei lurah, genangannya relatif cepat surut, sekitar 1–2 jam setelah hujan berhenti.
Sirojudin menyampaikan, seluruh laporan tersebut mendapatkan respons langsung dari Pemkot Bandung.
“Tadi Pak Wali sudah menginstruksikan OPD terkait untuk segera turun ke lapangan. Jika memungkinkan, survei dilakukan hari ini juga,” ujarnya.
Instruksi khusus juga diberikan untuk pengecekan Penerangan Jalan Umum (PJU) di RW 7. Pemkot meminta agar pengecekan dilakukan pada hari yang sama untuk memastikan lampu dapat berfungsi pada malam hari.
Dalam kesempatan itu, Sirojudin juga menyoroti peran penting Laci RW, sistem pelaporan digital berbasis wilayah yang mempercepat identifikasi masalah.
Menurutnya, lurah tidak mungkin memantau seluruh titik rawan secara langsung, sehingga kolaborasi dengan RT dan RW sangat membantu.
“Di Laci RW itu ada 46 persen pertanyaan yang dijawab langsung oleh RT. Jadi prosesnya jauh lebih cepat dan terukur. Tinggal kita input dan validasi,” ujarnya.
Dengan adanya laporan terstruktur dari warga serta koordinasi lintas dinas, Pemkot Bandung memastikan bahwa penanganan banjir di Kelurahan Gumuruh akan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.
Langkah prioritas saat ini adalah survei lapangan oleh OPD, validasi teknis, serta percepatan pembangunan drainase di RW 11. Sirojudin berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan wilayah, terutama jelang musim hujan.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pengurus RW, RT, dan warga yang selalu aktif menyampaikan laporan. Ini kolaborasi yang sangat membantu,” katanya.

