KABUPATEN BANDUNG BARAT,– Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turun langsung memimpin upaya penanganan kebakaran di TPA Sarimukti yang berlokasi di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (25/8).
Menurutnya, kebakaran yang terjadi per hari ini sudah lebih baik. Ini terlihat dari beberapa titik api yang sudah padam.
“Sarimukti per hari ini situasi lebih baik dari kemarin, titik-titiknya sudah banyak yang berhasil dipadamkan,” ujar Gubernur Ridwan Kamil.
Menurutnya, upaya pemadaman akan terus dilakukan di titik-titik lainnya dengan mengerahkan sementara 12 truk pemadam kebakaran di seluruh Jabar.
Selain itu, Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil juga mengatakan, proses pemadaman akan menggunakan air yang bakal dicampur dengan bahan khusus.
Hal itu dilakukan lantaran kandungan gas metan di bawah gunungan sampah menyulitkan proses pemadaman yang sudah berhari-hari dilakukan.
“Karena kita tahu tumpukan sampah ini ada gas metan yang panas dan menimbulkan potensi kebakaran kalau ada oksigen. Jadi airnya bukan H2O biasa, tapi sudah tercampur sesuatu yang sangat istimewa,” ungkapnya.
Menyoal penumpukan sampah di kawasan Bandung Raya yang terjadi imbas kebakaran di TPA Sarimukti, Gubernur Ridwan Kamil akan membuat lokasi penampungan sampah perkotaan sementara. Tempatnya tidak jauh dari TPA Sarimukti.
Penampungan sampah perkotaan sementara tersebut dibangun disertai akses bagi perlintasan truk besar.
Saat ini Pemda Provinsi Jabar sedang menggenjot infrastruktur terkait jalan bagi truk sampah. Diharapkan hari Minggu (27/8) atau Senin (28/8), pekan depan, penanggulangan sampah sudah beres 100 persen.
“Kami sudah membuka tempat pembuangan sampah sementara masih di zonasi TPA Sarimukti, tapi butuh waktu dua hari untuk membuka akses truknya. Jadi selama dua hari ini kepada kota kabupaten terdampak dimohon menyesuaikan. Paling cepat Minggu atau paling telat Senin pagi sudah bisa membuang sampah secara normal,” tuturnya.
Sementara itu terkait dampak kesehatan, warga yang mengalami gangguan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akan ditangani.
Adapun bantuan yang akan diberikan berupa sembako kepada warga yang terdampak dan kebutuhan lainnya seperti dapur umum yang sudah disiapkan per hari ini serta posko kesehatan yang disiapkan khusus menangani dampak negatif asap kebakaran.
“Insyaallah semua akan baik-baik saja, asalkan seluruh warga mendoakan dan bekerja sama, juga mewaspadai karena musim kemarau masih berlangsung sampai Oktober,” ujar Kang Emil.
Ia mengingatkan masih ada dua bulan lagi kewaspadaan yang harus dipersiapkan agar hal serupa tidak terulang. Begitu pula koordinasi dengan BNPB, Basarnas, dan BMKG terus dilakukan untuk melakukan rekayasa cuaca.
Selain itu, Kang Emil juga meminta warga Jabar, khususnya di kawasan Bandung Raya untuk mengurangi volume sampah.
“Untuk persampahan, saya minta warga mengurangi sampah dari sekarang dan harus menjadi kebiasaan. Jangan menunggu kedaruratan. Mengurangi dan mengelola sampah secara mandiri itu lebih baik,” ucapnya.
“Karena kita tahu tidak semuanya sistem lingkungan sanggup menanggulangi produksi sampah di kota dan kabupaten,” tegasnya. (*)