Bey Memastikan Stok Beras Jabar Aman

Bagikan Artikel

BANDUNG: Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memastikan cadangan beras untuk Jabar yang ada di Bulog masih aman. Pihaknya meminta masyarakat tetap tenang.

Data dari Perum Bulog Kanwil Jabar, stok beras berada di angka 133.571 ton atau di titik aman untuk memenuhi kebutuhan tiga bulan ke depan denga rerata kebutuhan sekitar 42 ribu ton per bulan.

Mengenai harga beras yang masih mengalami kenaikan, Bey menegaskan bahwa Pemprov Jabar akan melakukan upaya strategis, seperti operasi pasar dan gelar pangan murah (GPM) di seluruh kabupaten/kota se-Jabar.

Rencananya, gelar pangan murah akan dilaksanakan sebanyak 32 kali di seluruh Jabar pada kurun waktu September hingga Desember 2023.

“Cadangan beras aman untuk Provinsi Jabar, dan juga untuk mengatasi kenaikan harga beras ini kami akan mengadakan operasi pasar dan juga gelar pangan murah,” kata Bey seusai memimpin High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jabar, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (18/9/2023).

Selain itu, ada pula bantuan pangan kepada masyarakat yang akan disalurkan sesuai dengan amanat dari Presiden RI, yakni bantuan pangan berupa beras dan bantuan pangan daging serta telur untuk pencegahan stunting.

“Ditambah dengan bantuan pangan yang sudah diamanatkan oleh Bapak Presiden. Di Jabar itu terdapat 4,1 juta KPM,” kata dia.

Pemberian bantuan beras di Jabar adalah masing-masing sebanyak 10 kilogram untuk 4,1 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Sedangkan untuk pengentasan stunting berupa pemberian bantuan daging ayam sekitar 1 kilogram dan 10 butir telur ayam kepada 410.691 keluarga rawan stunting (KRS). Jangka waktu pemberian bantuan pangan tersebut adalah selama tiga bulan, terhitung bulan September hingga November 2023.

BACA JUGA  Emil Persembahkan Satyalencana Wira Karya Kepada Petani Jabar

Bey menambahkan, dampak kekeringan akibat fenomena el nino ini tidak hanya dirasakan di Indonesia, melainkan di beberapa wilayah di dunia. Diperkirakan, hujan akan mulai turun pada awal November 2023 mendatang.

“Memang kekeringan ini adalah melanda tidak hanya Indonesia, seluruh dunia. Tapi diperkirakan oleh BMKG dengan teknologinya, diperkirakan November kita sudah mengalami musim hujan. Jadi artinya insyaallah pada saat tersebut kondisi sudah mulai normal,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *