BANDUNG. – PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali turun ke lapangan. Lewat rangkaian Kereta Api Inspeksi (KAIS), jajaran manajemen menyisir rel dari ujung ke ujung, memastikan seluruh prasarana dan layanan stasiun siap menghadapi lonjakan perjalanan menjelang Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Inspeksi berlangsung tiga hari, 2–4 Desember 2025, membelah dua koridor utama Pulau Jawa: lintas utara dan lintas selatan. Seluruh hasil pengecekan ini akan menjadi dasar penguatan operasional selama masa angkutan Nataru 2025/2026 yang digelar selama 18 hari, mulai 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
Wakil Direktur PT KAI, Dody Budiawan, menegaskan bahwa pengecekan jalur ini merupakan langkah wajib untuk memastikan keamanan dan kelancaran perjalanan kereta, terutama pada masa puncak mobilitas masyarakat.
“Hari ini kita mulai inspeksi. Dua jalur utara dan selatan kita cek satu per satu. Tujuannya untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kelancaran perjalanan selama angkutan Nataru 18 Desember sampai 4 Januari mendatang,” ujar Dody Budiawan, didampingi Direktur Pengelola Sarana Prasarana PT KAI Heru Kuswanto, saat ditemui di Stasiun Bandung, Selasa (2/12/2025).
Dody menjelaskan, fokus utama inspeksi berada pada kondisi rel, sinyal, jembatan, hingga fasilitas pelayanan di stasiun. Terlebih, memasuki Desember–Januari yang menurut BMKG merupakan puncak musim hujan, potensi gangguan perjalanan otomatis meningkat.
Meski begitu, KAI memastikan telah memetakan dan menangani sejumlah titik rawan, terutama lokasi yang rentan longsor dan banjir.
“Kami memang waspada dengan cuaca ekstrem. Karena itu petugas terus memonitor titik-titik rawan bencana agar perjalanan kereta tetap aman dan lancar,” tutur Dody.
Dengan serangkaian inspeksi ini, KAI menegaskan komitmennya menjaga keandalan layanan transportasi publik di musim liburan, sekaligus memastikan masyarakat dapat menikmati perjalanan akhir tahun dengan aman dan nyaman.
