BANDUNG. – Kementerian Luar Negeri RI mengapresiasi peluncuran Bandung Asia Africa City Network (BAACN) dan Bandung Iconic 2025 sebagai langkah penting Kota Bandung dalam memperkuat peran diplomasi perkotaan di tingkat global.
Hal tersebut disampaikan Kepala Museum Konferensi Asia Afrika, Noviasari Rustam, pada acara peluncuran BAACN dan Bandung Iconic 2025 di Balai Kota Bandung, Rabu 26 November 2025.
Noviasari menyebut, kota dan pemerintah kota kini menjadi aktor strategis yang mampu mendorong peran global Indonesia.
“Kota-kota memiliki kapasitas besar untuk membangun hubungan internasional. Peran pemerintah kota sangat penting dalam memperkuat kemitraan lintas negara yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, diplomasi publik tidak hanya dilakukan pemerintah pusat, tetapi juga dapat digerakkan oleh pemerintah kota melalui jejaring kerja sama internasional, termasuk melalui BAACN.
Noviasari mengingatkan, nilai solidaritas dan kesetaraan yang diwariskan Konferensi Asia Afrika 70 tahun lalu masih relevan hingga kini.
“Prinsip Dasasila Bandung yang disepakati 29 pemimpin negara Asia Afrika tetap menjadi seruan moral dunia: solidaritas, kesetaraan, dan perdamaian,” katanya.
Ia juga menyinggung deklarasi pemimpin G20 di Afrika Selatan yang kembali menekankan pentingnya solidaritas dan keberlanjutan sebagai pilar pertumbuhan ekonomi global. Menurutnya, semangat itu sejalan dengan peluncuran galeri BAACN di Bandung.
“Galeri ini menjadi bukti nyata bahwa Bandung terus menjadi ibu kota solidaritas Asia Afrika dan berkontribusi positif terhadap penguatan soft power diplomasi Indonesia,” tambahnya.
Noviasari menuturkan, Kota Bandung telah menunjukkan peran penting sebagai pusat inovasi, pembangunan berkelanjutan, dan kerja sama internasional yang sejalan.
Kemenlu juga menilai keberadaan Museum Konferensi Asia Afrika sejak 1980 menggambarkan kuatnya sinergi antara pemerintah pusat dan Kota Bandung dalam menjaga komitmen sejarah dan membangun masa depan kerja sama Asia Afrika.
Kementerian Luar Negeri menyambut baik berdirinya Galeri BAACN yang diharapkan dapat menjadi ruang kolaborasi dan lahirnya kemitraan konkret antar kota.
“Kami berharap galeri ini dapat memunculkan inovasi dan kerja sama nyata, misalnya dalam ekonomi kreatif maupun sister city, untuk mendukung pertumbuhan Asia Afrika yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Noviasari.
Harapan itu sejalan dengan pesan para pemimpin Asia Afrika pada Konferensi KAA 1995 agar Bandung menjadi “mercusuar” bagi kemajuan kedua kawasan.
Ia mengajak seluruh pihak memperkuat kolaborasi dalam membangun diplomasi perkotaan.
“Mari kita perkuat kerja sama dan menjadikan diplomasi perkotaan sebagai kekuatan baru dalam menghadapi tantangan global, demi kemajuan bangsa-bangsa Asia Afrika,” tutupnya.

