Langkah ini disambut positif oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. Namun, ia menekankan agar solusi yang diambil tak hanya bersifat sementara.
“Kalau cuma sekadar pakai pompa air, genangan akan selalu terjadi. Maka perlu solusi permanen seperti kolam retensi,” ujar Farhan saat menghadiri kegiatan Siskamling Siaga Bencana edisi ke-26 di Cimincrang, Senin (27/10/2025).
Mendukung arahan tersebut, mantan Kepala DSDABM yang kini menjabat Kepala BPBD Kota Bandung, Didi Ruswandi, mengusulkan agar taman di perumahan Griya Cempaka Arum dijadikan kolam retensi. Langkah ini dinilai efektif menampung limpahan air saat curah hujan tinggi.
Farhan pun tak menutup mata terhadap kondisi cuaca ekstrem yang kini makin sering terjadi di Kota Bandung. Menurutnya, fenomena banjir dan pohon tumbang yang meningkat merupakan dampak nyata dari perubahan iklim (climate change).
“Kota Bandung sekarang memang sedang mengalami perubahan iklim. Tanah jadi tidak stabil, angin makin kencang. Karena itu saya harus mengontrol langsung situasi di lapangan,” ungkapnya.
Ia menegaskan, Pemkot Bandung kini bekerja dalam ritme 24 jam penuh untuk mengantisipasi berbagai potensi bencana perkotaan. Upaya ini dilakukan secara lintas dinas, melibatkan DSDABM, BPBD, hingga Dinas Kebakaran.
Dengan sinergi tersebut, Farhan berharap upaya pengendalian banjir dan genangan air di wilayah timur Kota Bandung, khususnya Gedebage, bisa menjadi lebih efektif dan berkelanjutan.

