Soal Pernyataan Menhan, TB Hasanuddin Minta Klarifikasi Menlu

TB Hasanuddin
Bagikan Artikel

DETIKr: Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (p) TB Hasanuddin menegaskan pihaknya telah meminta klarifikasi kepada Menteri Luar Negeri terkait pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo soal konflik Rusia – Ukraina dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue di Singapura, Sabtu (3/6) lalu.

“Komisi I DPR RI telah selesai melakukan rapat kerja dengan Menteri Luar Negeri salah satu yang ditanyakan adalah mengenai pernyataan Menhan Prabowo dalam Sharing La Dialogue 3 Juni lalu,” kata Hasanuddin, seperti dilansir portaljabar, Senin (5/6).

Hasanuddin menegaskan, ternyata pernyataan Menhan itu tidak sesuai dengan sikap dari Pemerintah Indonesia atau Presiden Jokowi.

Ia mengatakan posisi Indonesia dalam pertikaian Rusia – Ukraina ini sudah jelas.

“Dalam Sidang Umum PBB Februari 2023 lalu, Indonesia termasuk ke dalam 141 negara yang menentang invasi Rusia ke Ukraina dan mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina,” tegasnya.

Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan sikap pemerintah Indonesia dalam penyelesaian konflik Rusia dan Ukraina termaktub dalam 3 point.

Pertama, agar kedua negara menghormati wilayah teritorial masing-masing.

Kedua, perlunya dilakukan perdamaian diantara kedua negara yang berkonflik atau berperang dan ketiga agar diberikan akses seluas-luasnya untuk pengiriman bantuan kemanusiaan seperti makanan dan obat obatan untuk masyarakat korban perang.

“Masyarakat harus tahu sikap resmi pemerintah Indonesia yang disampaikan oleh Presiden Jokowi,” tandasnya.

Menhan Prabowo sebelumnya menyampaikan proposal resolusi perdamaian untuk mengakhiri perang Ukraina-Rusia saat hadir dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue di Singapura, Sabtu (3/6) lalu.

Prabowo menyodorkan tiga poin untuk menghentikan perang antara Rusia dan Ukraina yaitu gencatan senjata, penarikan pasukan, dan referendum.

Proposal damai yang diusulkan Prabowo ini ditolak mentah-mentah oleh Ukraina

BACA JUGA  TB Hasanuddin Dorong Pepabri dan LVRI Dapatkan Izin Kelola Tambang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *